Kabarasta- Tim Akreditasi dari Lembaga Akreditasi Prima Husada (Laprida) meninjau gedung Unit Donor Darah (UDD) PMI Blora Jawa tengah, Sabtu (4/1). Kunjungan tim akreditasi dipimpin langsung dr Aulia Ramadhan Supit dan dr Dewi Kusuma Astuti.
Keduanya disambut ketua PMI Blora Sutikno Slamet beserta jajaran pengurus dan kepala UDD dr Imba Wahyu.
Dalam sambutannya Sutikno Slamet mengucapkan selamat datang kepada kedua tim surveyor akreditasi dari Laprida.
"Selamat datang di kantor kami Bapak/Ibu dokter, di Kantor PMI Blora. Semoga kedatangan panjenengan semua membawa kebaikan PMI Blora," ucap Sutikno.
Sutikno mengungkapkan, Akreditasi ini merupakan kali pertama yang akan dilakukan di gedung UDD PMI Blora. Berbagai upaya telah dilakukan agar hasil dari akreditasi bisa memuaskan.
" Kita sudah melakukan berbagai ikhtiar untuk memperoleh nilai yang kita harapkan. Syukur paripurna. Iktiar kami sudah optimal. Satu, kita mohon adanya pendampingan terkait dokumen dan sarpras. Kedua, kita sudah melakukan studi tiru ke sejumlah UDD yang paripurna," terangnya.
Meski begitu, Lanjut Sutikno, Apapun hasil dari akreditasi hari ini pihaknya siap menerima. Masukan dan saran akan segera ditindaklanjuti demi perbaikan pelayanan di UDD.
" Namun demikian barangkali hajat akreditasi ini baru pertama kali. Apa yang harus diberikan beliau kita harus segera tindaklanjuti," ujarnya.
Sementara itu, Ketua tim surveyor akreditasi Laprida dr Aulia Ramadhan Supit mengatakan akreditasi intinya membentuk perubahan. Iapun mengapresiasi pimpinan PMI Blora yang memiliki komitmen besar untuk melakukan perbaikan pelayanan di gedung UDD.
" Akreditasi intinya membentuk perubahan. Jadi kalau belum sempurna nanti kita perbaiki bersama. Tidak perlu takut. Saya mengapresiasi pimpinan di sini sangat responsif, inovatif, memiliki komitmen tinggi dan penuh semangat. Kebersamaan ini selalu dijaga," ucapnya.
Meski begitu, dr Aulia memberi catatan terhadap pelayanan yang ada di UDD PMI Blora. Diantaranya kelengkapan dokumen dan job desk pegawai.
" Memang setelah kita amati tadi bersama ada beberapa yang jadi catatan. Seperti dokumen belum lengkap, ketika diminta penjelasan bingung. Beberapa staff masih belum memahami apa yang diminta oleh elemen penilaian. Masih ada satu pegawai menghandle semua pekerjaan. Itu tidak boleh," jelasnya.
(Lis/Redaksi)
Posting Komentar