Kabarasta– Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Blora baru-baru ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Sidomakmur dan menemukan sejumlah bahan makanan yang mengandung zat berbahaya, termasuk pewarna tekstil dan formalin. Temuan ini diungkapkan oleh Norra Sutresmiyanti, Sub Koordinator Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Dalam upaya memastikan keamanan pangan menjelang Idul Fitri, Dinas Kesehatan mengambil sampel dari 13 jenis bahan makanan. Hasil uji menunjukkan bahwa dua jenis makanan, yaitu kerupuk bawang, kerupuk unyil, dan teri asin, mengandung zat berbahaya. Zat yang terdeteksi adalah Rhodamin, pewarna tekstil yang sangat berisiko bagi kesehatan.
Menurut Norra, mengonsumsi bahan makanan tersebut dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ dalam, seperti ginjal dan hati.
"Ini sangat merugikan masyarakat," tegasnya.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan akan segera mengambil langkah-langkah untuk melindungi konsumen. Dinas Kesehatan Blora berencana mengeluarkan surat resmi untuk ditindaklanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, terutama Dinas Pangan dan Perdagangan. Norra menambahkan bahwa sebagian besar bahan makanan yang terkontaminasi ternyata tidak berasal dari Blora, melainkan dikirim dari luar daerah dan dijual oleh pedagang lokal.
Dinas Kesehatan akan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk melakukan tindakan lanjut, mengingat masalah ini berkaitan dengan kabupaten lain.
Dengan temuan ini, diharapkan masyarakat lebih waspada terhadap bahan makanan yang beredar di pasaran, terutama menjelang hari besar. Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, dan Dinas Kesehatan berkomitmen untuk memastikan keamanan serta kesehatan masyarakat.
(Men/Redaksi)
Posting Komentar